Pengobatan Diare Dengan Norit Dan Proses Cuci Darah


Pengobatan Diare Dengan Norit Dan Proses Cuci Darah

Pengobatan diare dengan norit dan proses cuci darah merupakan contoh penerapan sifat koloid

Daftar Isi

1. Pengobatan diare dengan norit dan proses cuci darah merupakan contoh penerapan sifat koloid


Jawaban:

Pengobatan diare dengan norit dan proses cuci darah merupakan contoh penerapan sifat koloid dialisis.

Penjelasan:

Dialisis merupakan suatu proses pemurnian sistem koloid dari ion-ion pengganggu dengan menggunakan membran semipermeabel. pemanfaatan dialisis dalam kehidupan yaitu proses pencuci darah (Haemodialisis). Proses pecucian darah, darah dimasukkan pada pipa-pipa yang terbuat dari membran semipermeabel yang dialiri suatu cairan yang berfungsi sebagai pembersih (plasma darah), sehingga ion-ion pengganggu dalam darah akan terbawa bersama dengan aliran plasmadarah.

Pembahasan:

Pengertian Koloid

Koloid yaitu suatu sistem dispersi atau sebaran suatu sistem yang menunjukkan bahwa suatu zat terbagi halus dalam zat lain. Pada sistem koloid ada dua fase yaitu: zat yang terbagi atau didesperikan disebut fase terdispersi, fase intern, atau fase kontinu, sedangakan zat yang digunakan untuk mendisperdikan disebut fase pendispersi.

Sistem Koloid

Campuran homogen dan stabil yang disebut larutan, molekul, atom, ataupun ion disebarkan dalam suatu zat kedua. Dengan cara yang agak mirip, materi koloid dapat dihamburkan atau disebarkan dalam suatu medium sinambung, sehingga dihasilkan suatu dispersi (sebaran) koloid atau sistem koloid. Selai, mayones, tinta cina, susu, dan kabut merupakan contoh yang dikenal. Dalam sistem-sistem semacam itu, partikel koloid dirujuk sebagai zat terdispersi (tersebarkan) dan materi kontinu dalam mana partikel itu tersebar disebut zat pendispersi atau medium pendispersi.

Penggolongan Koloid

Penggolongan koloid berdasarkan kelarutan:

Koloid dispersi, yaitu koloid yang partikelnya tidak dapat larut secara individu dalam medium yang terjadi hanyalah penyebaran (dispersi) paertikel tersebut.Koloid asosiasi, yaitu koloid yang terbentuk dari gabungan paertikel kecil yang larut dalam medium, contoh Fe(OH)3.

Sifat-sifat Koloid

Efek Tyndall (Penghamburan cahaya) Efek tyndall dapat digunakan untuk memperbedakan dispersi koloid dan suatu larutan biasa. Penghamburan cahaya tyndall dapat menjelaskan buramnya dispersi koloid. Gerakan Brown adalah gerakan acak partikel koloid dalam suatu medium pendispersi. Adsorpsi adalah materi dalam keadaan koloid mempunyai luas permukaan yang sangat besar. Penyerapan partikel atau ion oleh permukaan koloid sehingga menyebabkan koloid menjadi bermuatan listrik.

Pembuatan Koloid

Dispersi  (Gumpalan materi atau suspensi kasar dapat diubah menjadi lebih kecil sehingga tersebar dan berukuran koloid).Kondensasi  adalah suatu cara dalam pembuatan koloid dari partikel kecil (larutan) menjadi partikel koloid.

Pelajari lebih lanjut:

Pembahasan terkait dengan koloid, sudah saya jelaskan sebelumnya cek link berikut ini, (https://brainly.co.id/tugas/6097613, https://brainly.co.id/tugas/15854132, https://brainly.co.id/tugas/2847787) untuk soal lain pembahasan koloid telah saya jabarkan pada link ini.

Detail Jawaban :  

Kelas : 11

Mapel : Kimia  

Bab : Sistem Koloid

Kode : 11.7.11

Kata kunci : koloid, darah, dialisis


2. Pengobatan diare dg norit dan proses cuci darah merupakan contoh penerapan sifat koloid adalah


Berikut ini adalah sifat koloid dan pemanfaatannya:

Adsorbsi merupakan kemampuan partikel koloid untuk menyerap partikel-partikel lain ke permukaan koloid. Sifat ini banyak dimanfaatkan pada pengobatan diare dengan norit, penjernihan air dengan tawasdialisis merupakan upaya penghilangan muatan koloid dengan cara memasukkan partikel koloid ke dalam membran semipermiabel. contoh aplikasinya adalah pada proses cuci darah (hemodialisis).

Pembahasan

Campuran adalah kombinasi dari beberapa zat tunggal dimana unsur-unsur zat tunggal tersebut saling bernteraksi satu sama lain. Campuran dibedakan menjadi 2 macam yaitu:

Campuran Homogen yaitu campuran antara beberapa zat tunggal yang tercampur merata satu sama lain sehingga zat-zat penyusunnya suda tidak dapat dibedakan lagi. Larutan adalah jenis campuran homogen misalnya larutan air dan gula. Gula adalah zat terlarut dan air adalah pelarut karena fraksinya lebih besar. gula dan air sudah tidak bisa dibedakan dalam larutan gulaCampuran Heterogen yaitu campuran antara beberapa zat tunggal yang tidak tercampur merata sehingga zat tunggal penyusunnya masih dapat dibedakan satu sama lain, misalnya campuran antara air dan pasir. pasir tidak dapat larut dalam air sehingga antara air dan pasir masih dapat dibedakan.

Sistem koloid merupakan suatu bentuk campuran (sistem dispersi) dua atau lebih zat yang bersifat homogen namun memiliki ukuran partikel terdispersi yang cukup besar (1 - 1000 nm), sehingga mengalami Efek Tyndall. Bersifat homogen berarti partikel terdispersi tidak terpengaruh oleh gaya gravitasi atau gaya lain yang dikenakan kepadanya; sehingga tidak terjadi pengendapan. Koloid memiliki homogenitas antara larutan dan supsensi. Koloid bersifat heterogen dan larutan bersifat homogen. Sedangkan koloid bersifat homogen dan suspensi bersifat heterogen

Koloid memiliki bentuk bermacam-macam, tergantung dari fase zat pendispersi dan zat terdispersinya. Beberapa jenis koloid:

Aerosol yang memiliki zat pendispersi berupa gas. Aerosol yang memiliki zat terdispersi cair disebut aerosol cair, contoh: kabut dan awan. sedangkan yang memiliki zat terdispersi padat disebut aerosol padat, contoh: asap dan debu dalam udara.Sol : Sistem koloid dari partikel padat yang terdispersi dalam zat cair, contoh: Air sungai, sol sabun, sol detergen, cat dan tinta.Emulsi : Sistem koloid dari zat cair yang terdispersi dalam zat cair lain, namun kedua zat cair itu tidak saling melarutkan, contoh: santan, susu, mayonaise, dan minyak ikan.Buih : Sistem Koloid dari gas yang terdispersi dalam zat cair, contoh: pada pengolahan bijih logam, alat pemadam kebakaran, beberapa jenis kosmetik, dan lainnya. Ada pula buih padat yang merupakan gas yang terdispersi dalam padat, contoh: Styrofoam, batu apung, spons, marshmallow.Gel : sistem koloid kaku atau setengah padat dan setengah cair, contoh: agar-agar, Lem.

Berikut ini adalah beberapa sifat koloid:

Adsorpsi adalah penyerapan oleh suatu permukaan partikel koloid.Elektroforesis: Partikel koloid bergerak berdasarkan medan listrik. Partikel koloid memiliki muatan, partikel koloid dengan muatan berbeda cenderung berdekatan dan membentuk gumpalan yang lebih besar sehingga terjadi koagulasiGerak brown adalah gerak acak oleh partikel koloi. partikel koloid bergerak dengan kecepatan tertentu sehingga tidak berdampak oleh grafitasiEfek Tydall (penghanmburan cahaya) : Koloid menghamburkan cahaya yang datang. misalnya cahaya matahari pada saat senja dibiaskan oleh partikel koloid di atmosfer

Pelajari lebih lanjutSistem sol di link brainly.co.id/tugas/2744113Sistem Gel di link brainly.co.id/tugas/15464159Emulsi di link brainly.co.id/tugas/6087865 Detail Tambahan

Kelas : XI SMA

Mapel : Kimia

Materi : Sistem Koloid  

Kode : 11.7.11

Kata Kunci : Sistem koloid, sol, gel, emulsi, aerosol


3. Beberapa sifat koloid 1. Elektroforesis 2. Efek tyndall 2. Absorpsi 4. Koagulasi 5. Dialisis pengobatan diare dengan norit dan proses cuci darah merupakan contoh sifat koloid nomor


Harusnya nomor 3 itu adsorbsi bukan absorpsi biar ada jawabannya

maaf ya kalau salah

4. 1. Terjadinya delta di muara sungai 2. Penggunaan obat norit pada diare 3. Peristiwa cuci darah 4. Penjernihan air 5. Sorot lampu di malam hari Contoh penerapan sifat koloid dari koagulusi dan dialisis berturut-turut adalah?


koagulasi : terjadinya delta di muara sungai
koagulasi ini merupakan sifat  koloid, yakni bisa menggumpal.. ketika air keruh ( air sungai berwarna kuning) sampai di delta sungai maka air tsb bertemu dengan air laut yang mengandung garam (atau ion na+ cl-) sehingga lumpur tersebut menendap.
dialisis yaitu peristiwa cuci darah (memisahkan ion2 pengganggu dalam suatu proses.

5. Sifat koloid untuk obat diare norit merupakan sipat absorbsi dan


osmosis, penambahan cairan.

6. apakah pil obat pelangsing bisa membuat cuci darah


tidak.fungsinya saja sudah berbeda,dan kandungannya berbeda
#katabapasaya

7. norit dapat digunakan untuk pengobatan sakit perut. bagaimana cara kerja norit tersebut ?


norit merupakan activated carbon (kabon aktif) yang cara kerjanya adalah menjerap (bukan menyerap yah) racun atau toksin yang ada di dalam tubuh, sehingga racun-racun tersebut menempel di permukaan untuk dikeluarkan dari tubuh

8. norit dapat di gunakan untuk pengobatan sakit perut,bagaimana cara kerja norit tersebut?


Cara kerja norit dalam mengatasi sakit perut adalah menggunakan kandungan karbon aktifnya untuk mengikat zat berhaya di lambung agar tidak masuk saluran pencernaan.

Pembahasan:

Kandungan utama norit adalah karbon aktif (activated carbon), yang terbuat dari arang yang telah digerus hingga menjadi sangat halus.  

Dengan ukuran partikel yang kecil dan halus ini, karbon aktif memiliki luas permukaan yang besar. Dengan bentuk ini karbon aktif bisa mengikat banyak zat yang bereaksi dengan karbon.  

Penggunaan norit ini merupakan contoh sifat Adsorpsi pada Koloid, yaitu kemampuan penyerapan partikel terdispersi koloid. Sifat ini dimanfaatkan untuk pengobatan penyakit perut karena kandungan karbon aktif dapat menarik dengan gaya Van Der Walls dan menyerap partikel terdispersi di sistem koloid yang terbentuk pada cairan lambung.

Karbon aktif akan berkerja dan mengikat racun ini sehingga racun terikat dan menggumpal sehingga bisa dikeluarkan dari tubuh melalui kotoran. Dengan demikian zat berbahaya ini tidak masuk ke sel tubuh dan penyakit perut bisa dikurangi atau bahkan bisa sembuh.

--------------------------------------------------------------------------------------

Pelajari lebih lanjut    

Jelaskan sifat-sifat koloid!

https://brainly.co.id/tugas/2762952

Detail Jawaban      

Kode: 11.7.11

Kelas: XII  

Mata pelajaran: Kimia  

Materi: Bab 11 - Sistem Koloid

Kata kunci: Koloid, Norit


9. proses pencucian darah


Proses poencucian darah menggunakan alat Hemodialisator.
Semoga Membantu^^cuci darah atau dialisis(dialysis) adalah suatu proses pencucian darah untuk membersihkan tubuh zat zat limbah yang berbahaya yang terdapat di dalam aliran tubuh

10. Beberapa sifat koloid: 1. elektroforesis; 2. efek Tyndall; 3. adsorbs; 4. koagulasi; 5. dialisis. Pengobatan diare dengan norit dan proses cuci darah merupakan contoh penerapan sifat koloid nomor…. A. 1 dan 2 B. 1 dan 3 C. 3 dan 4 D. 3 dan 5 E. 4 dan 5


d. 3 dan 5 ~~~~~~~ ~~~~D. 3 & 5

Pengobatan diare dengan norit : adsorbsi
Cuci darah : dialisis

11. I.Petani menyadap karetnya dengan menambahkan asama semut. II.Pemberian warna pada tekstil III.Penderita sakit perut karena diare di sarankan minum obat norit sebagai obatnya. IV.PDAM sengaja menambahkan tawas untuk menjernihkan air. V.penderita gagal ginjal disarankan untuk cuci darah sebulan sekali peristiwa diatas yang menggunakan sifat koloid adalah


I. Koagulasi
II. Koloid pelindung
III. Adsorbsi
IV. Adsorbsi an koagulasi
V. Dialisis

12. Beberapa sifat koloid:1. elektroforesis;2. efek Tyndall;3. adsorbsi;4. koagulasi; dan ;5. dialisis. Pengobatan diare dengan norit dan proses cuci darah merupakan contoh penerapan sifat koloid nomor.... *


Jawaban:

3 dan 5

Penjelasan:

Pengobatan diare dengan norit adalah penerapan sifat adsorbsi koloid, sedangkan proses cuci darah (hemodialisis) adalah penerapan sifat dialisis koloid).


13. peroses pengobatan sakit perut mengunakan pil norit dan cuci darah untuk penderita gagal ginjal merupakan penerapan sifat koloid berturut turut adalah


penggunaan norit sebagai obat diare = adsorpsi
cuci darah = dialisis

semoga membantu :)

14. Beberapa contoh penerapan sifat koloid dalam kehidupan sehari-hari : 1. pengolahan getah karet 2. pembentukan delta di muara sungai 3. proses cuci darah 4. penanganan asap pabrik 5. norit untuk obat diareSifat adsorpsi koloid ditunjukkan dalam contoh berturut-turut adalah….mohon penjelasannya juga


no 1, 2, 3, 5 maaf kalo salah

15. Berapa lama proses cuci darah


proses mencuci darah memerlukan waktu empat jam

16. Bagaimana metode hemodialisis dilakukan pada saat pengobatan cuci darah?


Metode hemodialisis yang dilakukan untuk pengobatan penyakit gagal ginjal yaitu menggunakan alat dialisis berupa dialiser (ginjal artificial) dengan prinsip difusi dan ultafiltrasi. Prinsip kerjanya yaitu, darah dari dalam tubuh akan dialirkan menuju alat dialisis untuk disaring, alat ini bekerja seperti ginjal, yaitu akan memisahkan darah dari zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh. Setelah darah selesai disaring, darah akan kembalik masuk ke dalam peredaran darah tubuh.

Pembahasan

Hemodialisis merupakan terapi cuci darah yang dilakukan diluar tubuh. Terapi ini dilakukan oleh pasien yang mengalami gagal ginjal, sehingga ginjalnya tidak dapat menjalankan fungsinya dengan optimal. Ginjal merupakan organ yang berperan dalam proses penyaringan darah, membenrsihkan darah dari zat-zat yang tidak diperlukan tubuh.

Nah, karena ginjal tidak berfungsi dengan optimal, maka darah yang beredar di dalam tubuh akan mengandung racun yang sangat berbahaya bagi tubuh.  Zat berbahaya tersebut harus dikeluarkan dari tubuh, sehingga harus dilakukan penyaringan. Penyaringan dapat dilakukan dengan menggunakan alat dialisis yaitu dialiser. Metode penyaringan darah dari zat-zat terlarut dengan dialiser ini dikenal dengan nama hemodialisis, atau orang awam biasa menyebut dengan cuci darah.

Seorang pasien gagal ginjal memerlukan waktu 3-5 jam dalam sekali terapi hemodialisis. Terapi harus dilakukan 3 kali dalam seminggu. Namun hal ini juga bergantung pada kerusakan ginjal yang dialami.

Cara kerja hemodialisis  

Pertama, darah akan dialirkan keluar tubuh melalui pembuluh buatan yang disebut fistula arteriovenosa. Darah kemudian dialirkan dan dipompa menuju mesin dialisis, darah ini telah diberi heparin (obat anti pembekuan darah) agar darah tidak membeku saat proses dialisa. Selanjutnya, darah akan disaring seperti proses yang dilakukan ginjal di dalam dialiser. Darah masuk ke dalam dialisat, kemudian pada aliran yang lain dialiri dialisat, yaitu cairan cairan fisiologis yang berperan mempertahankan kodisi fisiologis darah saat diluar tubuh. Darah dan dialisat dialirkan pada dua kompartemen berbeda yang dipisahkan oleh selaput semipermeabel yang mencegah dialisat mengalir secara berlawanan arah.  Selanjutnya, Zat-zat yang tidak diperlukan tubuh, zat racun, dan air yang ada dalam darah dapat berpindah melalui selaput semipermeabel menuju dialisat. Hal ini karena adanya peristiwa difusi dan ultrafiltrasi selama proses penyaringan darah, yang mana akan terjadi pemisahan karena perbedaan ukuran molekul sel-sel dan protein darah yang lebih besar dari pada zat sampah dan racun, sehingga tidak ikut menembus selaput semipermeabel.  Selanjutnya, darah yang telah tersaring akan dikembalikan ke dalam tubuh penderita.  Dialisat yang mengandung zat yang tidak diperlukan akan dialirkan keluar ke penampungan dialisat.

Difusi merupakan prosesperpindahan zat atau larutan daru konsentrasi pekat ke larutan berkonsentrasi lebih encer (hipertonis ke hipotonis). Difusi terjadi ketika terdapat perbedaan konsentrasi antara dialisat dengan zat terlalut dalam darah.

Ultrafiltrasi merupakan proses berpindahkan zat atau larutan karena adanya perbedaan tekanan hidrostatis dalam darah dan dialisat. Tekanan darah yang lebih tinggi dari dialisat akan memaksa air melewati membran semipermeabel. Air mempunyai ukuran molekul sangat kecil sehingga pergerakan air melewati membran semipermeable juga akan diikuti oleh zat yang tidak diperlukan tubuh dengan molekul kecil.

Pelajari lebih lanjut  

1. Materi tentang faktor yang mempengaruhi jumlah produksi urine https://brainly.co.id/tugas/15868215

2. Materi tentang organ urinaria manusia https://brainly.co.id/tugas/6715308

3. Materi tentang proses pembentukan urine dan kandungan urine https://brainly.co.id/tugas/21856820

-----------------------------

 

Detil jawaban  

Kelas: 11 SMA

Mapel: Biologi

Bab: Sistem Ekskresi

Kode: 11.4.8


17. bagaimana proses hemodialisis (cuci darah)?


proses hemodialisis adlah dengan mengambil darah penderita lalu di salurkan ke mesin penyuci darah yang kemudian mengembalikan lagi ke tunuh penderita

18. 5. Sifat koagulasi koloid dapat ditunjukkandalam contoh kejadian.a. pemutihan gula- b. proses cuci darahc. kabut di pegunungand. proses kerja obat diaree bercampurnya air sungai​


D.Proses kerja obat diare maaf kalau salah


19. bagaimana proses cuci darah ?


cuci darah itu sakit
darah tuh akan dikeluarkan dari tubuh penderita dan diedarkan dalam mesin di luar tubuh nah itutuh harus buat jalur buatan antara pembuluh arteri dan vena lewat pembedahan gitulah nanti juga ada proses penyaringan dalam dialiser selesai

20. Beberapa sifat koloid: 1) Elektroforesis, 2) Efek Tyndall, 3) Adsorpsi, 4) Koagulasi, 5) Dialisis. Pengobatan diare dengan norit dan proses cuci darah merupakan contoh penerapan sifat koloid nomor.....


Penjelasan:

⚫soal :

Beberapa sifat koloid: 1) Elektroforesis, 2) Efek Tyndall, 3) Adsorpsi, 4) Koagulasi, 5) Dialisis. Pengobatan diare dengan norit dan proses cuci darah merupakan contoh penerapan sifat koloid nomor.....

⚫jawaban:

D. 3 Dan 5✅

⚫Penjelasan:

Pengobatan diare dengan norit : adsorbsi

Cuci darah : dialisis

⚫ Detail Jawaban :

Mapel : kimia

Tingkat : IX SMP

kode : 10.7.1

kata kunci : contoh-contoh penerangan sifat koloid

[tex] | \binom{semoga \: membantu \: :)}{say569134} | [/tex]


Video Terkait


Pengobatan Diare Dengan Norit Dan Proses Cuci Darah Pengobatan Diare Dengan Norit Dan Proses Cuci Darah Reviewed by Derby on September 22, 2022 Rating: 5

No comments